NEW YORK, KOMPAS.com - Pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada hari ini, Senin (31/5/2010) Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendesak perlunya suatu tindakan nyata secara global guna melindungi kaum perempuan dan gadis remaja dari dampak akibat rokok.
WHO meminta negara-negara di dunia untuk melarang segala bentuk jenis iklan rokok, terutama yang manyasar target para wanita dewasa dan gadis remaja di negara-negara berkembang.
WHO juga menuding industri tembakau menggunakan iklan-iklan terselubung untuk menarik minat kalangan perempuan muda untuk merokok. Dikatakan WHO, industri rokok tengah menyasar segmen ini secara agresif karena wanita menggantikan pecandu lama yang telah berhenti atau meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau.
Hasil riset terhadap perokok muda di 151 negara mengindikasikan bahwa jumlah perokok perempuan dan laki-laki kini sama banyaknya. Di beberapa negara seperti Bulgaria, Meksiko, Selandia Baru dan Nigeria, jumlah perokok perempuan bahkan lebih banyak.
Direktur WHO bidang Inisiatif Bebas Tembakau, Douglas Bettcher, menegaskan bahwa fenomena ini adalah sebuah sinyal bahaya. "Ini berarti bahwa kita sedang berada di puncak epidemik tembakau global paling buruk di kalangan wanita. Temuan ini signifikan dan sangat mengkhawatirkan karena perempuan dan laki-laki perokok terbukti akan terus menghisap tembakau pada saat dewasa," ujarnya.
WHO melaporkan, penyakit yang berkaitan dengan kebiasaan merokok seperti sakit jantung, stroke dan kanker telah membunuh sekitar lima juta orang per tahun di dunia, dan sekitar 1,5 juta di antaranya adalah kaum perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.